Literature Review 20 Jurnal

 1.    Judul: Konstruksi nilai-nilai nasionalisme dalam lirik lagu (Analisisi semiotika Ferdinand de Saussure pada lirik lagu “bendera”)

       Objek: Lirik lagu “Bendera”

       Pendekatan: metode kualitatif dan semiotic Ferdinand de Saussure

       Analisis: analisis data yang digunakan adalah analisis data Ferdinand de Saussure karena salah satu unsur tanda dari Saussure adalah bunyi (signifier) dan konsep dari bunyi (signified)

       Kesimpulan: setiap barik lirik dimasukkan dalam analisis bentuk enternal realitynya. Dalam setiap kata pada bait-bait tersebut memiliki gambaran nilai-nilai nasionalisme, dengan demikian Lagu bendera mengkonstruksi tentang cinta tanah air serta bagaimana menjaganya. Lagu Bendera bukan lagu Nasional, melainkan lagu pop yang liriknya tentang kebangsaan dan cinta tanah air.


2. Judul: Representasi pendidikan karakter dalam Film Surau dan Silek (Analisis Semiotik Ferdinand de Saussure)

        Objek: Film Surau dan Silek

        Pendekatan: deskriptif kualitatif & semiotika Ferdinand de Saussure

        Analisis: Semiotik bertujuan untuk mengetahui maknamakna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Konsep pemaknaan ini tidak terlepas dari perspektif atau nilai-nilai ideologis tertentu serta konsep kultural yang menjadi ranah pemikiran masyarakat dimana simbol tersebut diciptakan Konstruksi makna yang terbentuk inilah yang kemudian menjadi dasar terbentuknya ideologi dalam sebuah tanda.

        Kesimpulan: terdapat tanda-tanda yang ditampilkan pada film yang syarat dengan pendidikan karakter. Film surau dan silek dirasa menjawab tantangan alaf baru, yang dewasa ini dengan ditandai oleh (a). Mobilitas serba cepat dan modern, (b). Persaingan keras dan kompetitif, (c) komunikasi serba efektif. Adanya Film ini sebagaiF bagian dari dakwah yang mampu memanfaatkan teknologi media menjadi sarana menyampaikan pesan dan pendidikan pada generasi muda.


3. Judul: Gambaran tentang Islam pada Film Pesantren Impian (Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure)

        Objek: Film Pesantren Impian

        Pendekatan: penelitian kualitatif & semiotic Ferdinand de Saussure

        Analisis: menganalisis lebih mendalam mengenai film Pesantren Impian melalui analisis semiotik Ferdinand De Saussure (signifier dan signified). menampilkan beberapa tanda yag muncul dalam adeganadegan pada film tersebut. penulis mendapatkan data yang ditinjau dari denotasi, konotasi dan mitos.

        Kesimpulan: film Pesantren Impian sebagai tanda, adapun penanda dalam film ini adalah semua adegan yang diteliti yang kaitannya dengan nilainilai keislaman dan pertandanya adalah Pesantren Impian sebuah tempat yang memberikan kesempatan kedua bagi perempuan-perempuan dengan masa lalu kelamnya


4. Judul: Representasi kekerasan non fisik pada Film Joker (Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure)

        Objek: Film Joker

        Pendekatan: semiotika Ferdinand de Saussure & deskriptif kualitatif

        Analisis: mengumpulkan cuplikan gambar dan dialog per adegan(scene) yang terdapat dalam film Joker sehingga dapat menemukan makna kekerasan non fisik yang terdapat pada adegan dalam film tersebut menggunakan signifier dan signified. 

        Kesimpulan: Film ini mengkomunikasikan representasi kekerasan non-fisik yang ditunjukkan melalui beberapa unsur kekerasan non fisik yang ditujukan langsung kepada pemeran utama Joker, yaitu denganmenampilkan penanda dan petanda yang berkaitan dengan kekerasan non fisik di tengah masyarakat, antara lain adalah:(1) Perkataan yang tidak  menghargai  orang  lain;(2)  Kata-kata  yang  merendahkan  orang  lain;(3) Perlakuan yang tidak adil terhadap orang yang dianggap berbeda dari masyarakat biasanya;(4)  Mempermalukan  orang  lain  dengan  menunjukkan  kekurangan  dari orang  tersebut;(5)  Tidak  memberikan  kepercayaan  kepada  seseorang  untuk menunjukkan sesuatu


5. Judul: Petanda Pada cerpen anak “Ke Hutan” karya Yosep Rustandi Pendekatan semiotik: Ferdinand de Saussure

        Objek: Cerpen Anak “Ke Hutan” karya Yosep Rustandi 

        Pendekatan: semiotic Ferdinand de Saussure & metode deskriptif kualitatif

        Analisis: Dalam sebuah karya sastra,jika dikajimenggunakan pendekatan semiotik Ferdinand De Saussure akan menghasilkan penanda (signifier) dan petanda (signified), sekalipun  mengkaji  cerpen  anak. Pada cerpen anak Ke HutankaryaYosep Rustandi, terdapat beberapa makna, baik  makan  tersirat  atau  makna  tersurat.

        Kesimpulan: Penanda    dan    petanda    memiliki jangkauan  yang  luas  dalam  pengertiannya. Dalam  cerpen  anak “Ke Hutan”  ditemukan  11  tanda  yang  dapat diamati,yaitu (1) benda untuk  menunjukkan tujuan,  (2)  sifat  tokoh  Rakey,  (3)  nasihat kebaikan,  (4)  keadaan  yang  berlawanan,  (5) latar    belakang    pengarang,    (6)    motivasi tersirat,     (7)     majas     personifikasi,     (8) solidaritas dan kebersamaan, (9) pesan moral,(10)unsur religius dan (11) kesederhanaan serta keasrian alam.


6. Judul: Pesan Toleransi dalam Kartun Animasi Diva The Series (Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure)

        Objek: Kartun Animasi Diva The Series

        Pendekatan: literature model analisis semiotika Ferdinand de Saussure & pendekatan kualitatif

        Analisis: menggunakan model analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang membagi tanda menjadi 2 bagian yaitu bagian fisik yang disebut penanda (signifier) dan bagian konseptual yang disebut oetanda (signified). Dengan menganalisis setiap scennya ataupun potongan-potongan foto, dialog, suara ataupun bunyi-bunyian yang mengenai pesan toleransi yang ada pada objek

        Kesimpulan: Penanda dan petanda pesan toleransi yang terkandung dalam kartun animasi Diva The Series, terdapat pesan toleransi yang disampaikan yaitu saling tolong menolong. pesan toleransi dalam kartun animasi Diva The Series menjelaskan bahwa kondisi masyarakat Indonesia memiliki keberagaman macam budaya, suku, ras, etnis dan agama.


7. Judul: Covid-19 dalam meme: Satire di tengah pandemic (Kajian Semiotika Ferdinand de Saussure)

        Objek: Meme terkait Covid-19

        Pendekatan: metodologis secara deskriptif kualitatif & teoritis dari analisis semiotika Ferdinand de Saussure

        Analisis: dengan melakukan klasifikasi menjadi empat tanda, yaitu object sign (tanda objek yang konkrit atau nyata), oral-audio sign (tanda berupa bunyi), visual sign (tanda berupa gambar), dan written sign (tanda berupa tulisan atau kata-kata).

        Kesimpulan: dari empat jenis klasifikasi tanda pada meme berkaitan Covid-19 terdapat dua jenis klasifikasi tanda yang ditemukan dalam media internet, yaitu visual sign (tanda berupa gambar) dan written sign (tanda berupa tulisan atau kata-kata). Selain itu, juga ditemukan gabungan dari kedua jenis klasifikasi tanda tersebut, yaitu written visual sign (tanda berupa gambar dan tulisan)


8.    Judul: “Penerapan Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure Dalam Pertunjukkan Kethoprak Ringkes”

       Objek: Pertunjukkan seni kethoprak ringkes

       Pendekatan: analisis kualitatif & teori semiotika

       Analisis: dalam kethoprak ini sedah dapat dipastikan bahwa lingkungan pendukungnya berlatar jawa. Ditunjukkan dengan dialog yang memakai bahasa jawa.

       Kesimpulan: pementasan kethoprak sarat dengan pemaknaan yang tidak bisa dimaknai begitu saja hanya dengan mendengar. Adanya teori Saussure membantu pengkajian terhadap dialog pementasan teater.


9.    Judul: “Analisis Poster Video Klip Lathi: Kajian Semiotika Ferdinand de Saussure”

       Objek: poster video klip Lathi

       Pendekatan: teori semiotika

       Analisis: tanda verbal dan non verbal dalam poster ini terdiri dari penanda dan petanda yang merepresentasikan suatu makna atau referent (eksternal reality)

       Kesimpulan: pesan atau makna yang akan disampaikan dalam bentuk gagasan dalam poster ini mengenai toxic relationship yang terjadi dalam hubungan cinta.


10.   Judul: “Representasi Kemiskinan dalam Film Korea Selatan (Analisis Semiotika Model Saussure pada Film Parasite)”

       Objek: Film Parasite

       Pendekatan: pendekatan kualitatif & metode semiotik Saussure

       Analisis: Setelah dilakukan penelitian menggunakan metode analisis wacana Semiotika Ferdinand de Saussure, peneliti memilih 12 scene dan poster film yang dianggap merepresentasikan kemiskinan dalam film tersebut dan memenuhi indicator-indikator kemiskinan menurut bank dunia.

       Kesimpulan: Beberapa bentuk representasi kemiskinan dalam film digambarkan dengan kecil dan sempitnya rumah tokoh dalam film, hidup sebagai pengangguran, cara orang miskin berprilaku dan berbicara, lingkungan rumah miskin dan cara hidup dikejar-kejar hutang.


11.    Judul: Penanda dan Petanda dalam Cerita Anak Kisah Samariona Karya Dahri Dahlan dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra Indonesia pada Sekolah Dasar. 

        Objek: Cerita Anak "Kisah Samariona" Karya Dahri Dahlan

        Pendekatan: Pendekatan Semiotika Ferdinand de Saussure & Metode analisis kualitatif

        Analisis: Menggunakan tahap penanda (signifier) dan petanda (signified). 

        Kesimpulan: Melalui analisis Semiotika teori Ferdinand de Saussure ini dapat dipahami bahwa tanda dan segala yang berhubungan dengan tanda-tanda lainnya menunjukkan cara berfungsinya atau pemaknaan dalam pengalaman tertentu tidak terbatas pada benda dan bahasa. 


12.    Judul: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure pada Novel Manjali dan Cakrabirawa Karya Ayu Utami

        Objek:  Novel "Manjali dan Cakrabirawa" Karya Ayu Utami

        Pendekatan: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure & Pendekatan deskriptif kualitatif

        Analisis: Menggunakan tahap penanda (signifier) dan petanda (signified). 

        Kesimpulan: Memaknai sebuah tanda melalui pemaknaan pada dua hal, yakni signifier (penanda) dan signified (petanda). Dalam novel Manjali dan Cakrabirawa Karya Ayu Utami ditemukan 17 kutipan yang menunjukkan konsep semiotika Ferdinand De Saussure yaitu signifier dan signified.


13.    Judul: Pemaknaan Iklan Serial Rokok Djarum Super Analisis Semiotika Ferdinand de Sausure (Versi My Great Adventure Indonesia di SCTV) 

        Objek: Iklan Rokok "Djarum Super"

        Pendekatan: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure & Penelitian deskriptif kualitatif

        Analisis: Menggunakan tahap penanda (signifier) dan petanda (signified). 

        Kesimpulan: Pada signified dan signification, seluruh scene di iklan tersebut menjelaskan kegiatan petualangan tersebut adalah ekspresi dari para aktor


14.    Judul: ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURALISME FERDINAND DE SAUSSURE PADA FILM "BERPAYUNG RINDU"

        Objek: Film berjudul "Berpayung Rindu"

        Pendekatan: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure & Metode deskriptif kualitatif

        Analisis: Menggunakan tahap penanda (signifier) dan petanda (signified). 

        Kesimpulan: kesimpulan mengenai penanda (Signifier) dan petanda (Signified) serta makna dari iklan tersebut yaitu film ini lebih mengarahkan ke pesan moral. 


15.    Judul: ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE (PETANDA DAN PENANDA) DALAM TRADISI ANGNGARU PADA SUKU MAKASSAR

        Objek: Tradisi Angnngaru pada Suku Makassar

        Pendekatan: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure & Metode kualitatif

        Analisis: Menggunakan tahap penanda (signifier) dan petanda (signified). 

        Kesimpulan: Menurut narasumber, masyarakat beberapa sulit memaknai petanda atau penanda yang ada didalam angngaru. Dengan mengetahui petanda dan penanda dalam angngaru dapat diharapkan bahwa masyarakat lebih serius jika mempraktikan angngaru.


16.    Judul: Interpretasi Semiotika Ferdinand De Saussure dalam Hadis Liwa dan Rayah

        Objek: Hadis Liwa dan Rayah

        Pendekatan: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure & Konsep langue dan parole. 

        Analisis: Menggunakan tahap penanda (signifier) dan petanda (signified). 

        Kesimpulan: HTI dengan Benderanya tersebut sudah menjadi legitimasi kebenaran mutlak oleh mereka bahwa bendera liwa danrayah adalah bendera yang digunakan oleh rasulullah. Dengan memperhatikan konsep signifier (penanda) dan signifind (Petanda) juga dengan memperhatikan langue dan parole.


17.    Judul: Analisis Semiotik Film Ku Kira Kau Rumah (Semiotika Model Ferdinand De Saussure)

        Objek: Film berjudul "Ku Kira Kau Rumah"

        Pendekatan: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure & Metode kualitatif

        Analisis: Dengan mencari penanda (signifier) dan petanda (signified) untuk menemukan pesan moral yang terkandung dalam film. 

        Kesimpulan: Dengan menggunakan pendekatan teori semiotika Ferdinand De Saussure yang menggunakan penanda (signifier) dan petanda (signified) makna pesan moral yangterkandung dalam film “Kukira Kau Rumah”


18.    Judul: REPRESENTASI PERSAHABATAN DALAM FILM "BEBAS" MELALUI ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE

        Objek: Film berjudul "Bebas" 

        Pendekatan: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure & Pendekatan deskriptif kualitatif

        Analisis: Menggunakan analisis semiotika Ferdinand De Saussure dengan petanda dan penanda untuk memperlihatkan representasi persahabatan pada film "Bebas". 

        Kesimpulan: Setelah menganalisa dan mengamati pada film yang berjudul “Bebas” dengan menggunakan pendekatan kualitatif analisis metode semiotika Ferdinand De Saussure, representasi persahabatan dalam film ini disampaikan melalui tokoh-tokoh yang berperan dengan sajian dialog antar tokoh, perilaku, karakter dan kejadian pada film Bebas. 


19.    Judul: ANALISIS SEMIOTIKA DARI PUSI “CELANA IBU” KARYA JOKO PINURBO

        Objek: Pusi “Celana Ibu” Karya Joko Pinurbo

        Pendekatan: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure & Metode deskriptif kualitatif

        Analisis: Menggunakan analisis semiotika Ferdinand De Saussure dengan petanda dan penanda untuk menmenjelaskan makna tersembunyi dari puisi berjudul “Celana Ibu” Karya Joko Pinurbo. 

        Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis semiotika dari “Celana Ibu” karya Joko Pinurbo dapat disimpulkan bahwa “Celana Ibu” merupakan inti pesan yang disampaikan penyair dihari kematian dan kebangkitan Yesus. 


20.    Judul: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure Desain Kemasan Bakpia Kukus Tugu Jogja

        Objek: Desain Kemasan Bakpia Kukus Tugu Jogja

        Pendekatan: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure

        Analisis: Menggunakan analisis semiotika yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure. Melalui semiotika Saussure, akan diketahui makna dari tanda (sign) pada kemasan Bakpia Kukus Tugu Jogja berdasarkan elemen dan prinsip DKV yang terbentuk dari pertemuan penanda (signifier) dan petanda (signified)

        Kesimpulan: Desain kemasan produk Bakpia Kukus Tugu Jogja secara garis besar merepresentasikan identitas dari produk tersebut dengan menawarkan inovasi berupa sajian produk bakpia yang modern dan mewah namun tidak melupakan nilai-nilai luhur budaya Jawa.

Komentar

Postingan Populer